Jumat, 06 Februari 2015

Curhatnya si patung

  suara mereka yang sumbang terdengar lagi membuat gendang telinga terasa nyeri selalu saja mereka membungkam senyumku,santai saja aku tidak apa-apa ini sudah biasa bahkan terlalu seringnya aku bersiap-siap untuk tutup telinga tanpa sepengetahuan mereka. Mereka sangka aku diam saja tapi tidak, aku diam-diam menyusun rencana jahat untuk merusak ketenanangan nya kuselip beberapa doa pamungkas untuk bisa menghancukan hidupnya.
mencari aman dengan diam, itu sangat membantu tapi terlalu lama ku diam dianggapnya aku hanya patung.
Mereka berkata "apa kau ini patung?!"
aku diam hanya sedikit gerakan kepala untuk menjawabnya.
agkhirnya aku hanya di buat untuk bersandar baguslah setidaknya gendang telinga ku aman.
aku mengakui kesalahan ku kutukan telah banyak aku lontarkan untuk mereka tanpa aku sadari ternyata kutukan itu kembali kepada ku, siapa yang sanggup melepaskan kutukan yang aku buat ini, yang di buat oleh orang teraniaya ini? sebelumnya aku hanya belajar mengutuk dan tidak berfikir untuk belajar membenahi diri.
meraka berulah lagi pada si patung yang tanpa kutukan mereka menganiaya patung yang berusaha membenahi diri.
mereka pun bertanya lagi apa kau patung?!"
Ya saya patng! jawabku tegas.
Mana ada patung bicara kau konyol?!.
patung sekarang belajar tersenyum dengan senyuman baru yang tidak biasa di bungkam senyuman sampai akhir.

Pasrah bukan berarti diam lebih tepatnya pasrah adalah membenahi diri tanpa dendam tanpa anggan-anggan untuk membalas tanpa kebencian yang berlarut-larut berterimakasihlah pada mereka yang mau menjadi guru mu miskipun mereka tidak menyadari akan hal tersebut, bukankah guru-guru mu banyak membuat aturan untuk bisa membuatmu kuat.

aku hidup dalam dalam satu kawanan yang disebut manusi tapi aku berusaha menjadi patung yang di paha terseyum oleh sang pencipta.
tanpa pikiran tanpa anggan-anggan hanya menuggu retak dan hancur.



2 komentar:

Semogaku

Sepertinya mendung dan hujan bersekongkol lagi, untuk menghajarkita. merasakuat beraktitas diluar rumah semoga kita tak kendur semoga an...