Berdua kita pernah mengukir kisah, dimana kau jadi bunga dan aku kumbangnya.
Dulu, cinta mangikat kita lantaran sesuatu yang sangat sederhana, kau kagum dengan nebula aku juga. Kau suka supernova kita sama, saat itu lah cinta hadir menawarkan anggur satu cawan kita membaginya lalu cinta mengikatnya; cukup kuat, tak ada yang sadar baik itu kau atau pun aku, kita menari mengijak musim semi, kita hitung warna dari sudut yang sama, sebuah pelangi.
Cinta mengental ditandai suara indah biola, yang di mainkan dengan nada melankolis, yang di sambut suara khas dari kepondang jawa, cukup lama kita saling berbagi cerita, mengungkap rahasia kecil, lalu pipimu merah jambu, itu biasa aku lihat beberapa detik sesudah kau memperlihatkan kelincahan bicaramu dan ada jeda beberapa detik lagi yang kita habiskan untuk mencari rahasia pada bola mata.
Cinta menguat ketakutan akan kehilangan datang kecurigaan seakan jadi kenyataan, saling menuduh merasa benar sendiri kita saling perang, tuduhan sebagai pedangnya egois sebagai prisainya, ini aneh. Mungkin saat cinta mengental aku lupa belajar jadi dewasa atau mingkin Kau yang........... "Hemm Tidak ada gunanya kuangkat pedang, lagi pula aku sudah dewasa".
Cinta menyatu kehilanganmu menjadi pembelajaran yang berharga, dan semoga saja cinta tidak buta, diam kukarna cinta yang luar biasa itu sungguh, saat rindu melukis bayangmu dengan caranya sendiri saat itu pula kupintakan kebahagiaan khusus untukmu
Sekarang, cinta bebas setelah menabur bunga di gundukan tanah, pemakaman rasa. Seharusnya yang sederhana tetap sederhana tak ada yang harus di rubah, bukankah sesuatu yang lebih itu belum tentu baik. Itu juga berlaku untuk cinta, mungkin kau merasa juga.
Dulu, cinta mangikat kita lantaran sesuatu yang sangat sederhana, kau kagum dengan nebula aku juga. Kau suka supernova kita sama, saat itu lah cinta hadir menawarkan anggur satu cawan kita membaginya lalu cinta mengikatnya; cukup kuat, tak ada yang sadar baik itu kau atau pun aku, kita menari mengijak musim semi, kita hitung warna dari sudut yang sama, sebuah pelangi.
Cinta mengental ditandai suara indah biola, yang di mainkan dengan nada melankolis, yang di sambut suara khas dari kepondang jawa, cukup lama kita saling berbagi cerita, mengungkap rahasia kecil, lalu pipimu merah jambu, itu biasa aku lihat beberapa detik sesudah kau memperlihatkan kelincahan bicaramu dan ada jeda beberapa detik lagi yang kita habiskan untuk mencari rahasia pada bola mata.
Cinta menguat ketakutan akan kehilangan datang kecurigaan seakan jadi kenyataan, saling menuduh merasa benar sendiri kita saling perang, tuduhan sebagai pedangnya egois sebagai prisainya, ini aneh. Mungkin saat cinta mengental aku lupa belajar jadi dewasa atau mingkin Kau yang........... "Hemm Tidak ada gunanya kuangkat pedang, lagi pula aku sudah dewasa".
Cinta menyatu kehilanganmu menjadi pembelajaran yang berharga, dan semoga saja cinta tidak buta, diam kukarna cinta yang luar biasa itu sungguh, saat rindu melukis bayangmu dengan caranya sendiri saat itu pula kupintakan kebahagiaan khusus untukmu
Sekarang, cinta bebas setelah menabur bunga di gundukan tanah, pemakaman rasa. Seharusnya yang sederhana tetap sederhana tak ada yang harus di rubah, bukankah sesuatu yang lebih itu belum tentu baik. Itu juga berlaku untuk cinta, mungkin kau merasa juga.
Kunjungan perdana :v
BalasHapusOke.... Salam kenal :)
HapusWah sadis banget ya gambarnya..
BalasHapusCinta yang lalu semoga bisa menjadi pelajaran di masa yang akan datang.. :-)
Itu tadi lompat sendiri serius,,,, hehe
HapusAmin...... :))
Fontnya miring miring
BalasHapusFontnya baik-baik saja.....
Hapusoo berarti tab aku lagi errror
HapusFont Widgetnya emang miring-miring si.... :)
HapusFokus utama tetap ke gambar utama, kasian itu ceweknya ditendang ke laut haha
BalasHapusKasihan tapi tetep ketawa (haha)
HapusMas ni orangnya gak tegaan ya......
ijon copas CLBK = Cinta Lama Buang Kelaut :D
BalasHapusGambar itu juga hasil comotan di facebook.
HapusWitwiw.. nyastra bingit nih ya kayaknya.. membawa-bawa nebula, membawa-bawa supernova.. indah biola, dan cinta tidak buta.. Witwiw aja deh ya komennya nih ya.. Eh dan cihuy aja ya... wkwkwkwkwkw :)
BalasHapusOke untuk witwiwnya ya....
HapusHehehe.... Cihuyy......
orang ini kalau nulis emang nyastra dan melow banget, aku suka gayanya... tapi gara-gara itu spechles , clbk atau apalh itu, aku pernah mengalaminya dan berulangkali pada cewek yang sama
BalasHapusAlus,alus,alus tendang! ya itulah gue....
HapusYa iyalah muh.... Namanya jiga cinta lama ya otomatis ceweknya sama... Haaaaaa.
kata2nya puitis banget ya, mengisahkan kisah cinta tapi dengan kata yang bener2 baku, ngerti ga ngerti sih, hihihi
BalasHapusGimana kalo kita ketemuan, terus entar gue jelasin, hihihi
HapusGue puitis.... Padahal maunya di bilang gaul :(
kata-kata nya bagus banget :)
BalasHapusTerimakasih kakak..... :)
Hapuslihat gambarnya sadis amat sih
BalasHapusKalo si cowok yang di tendang gimana,,, masih terlihat sadis gak...... Hehehe
HapusSeharusnya di maafkan ya.... Bukan di tendang
.
cinta lama ngga mesti buang ke laut juga kali
BalasHapusTerus di buang kemana???
Hapuskau kagum dengan nebula, juga dengan supernova, kalo aku suka supermassive black hole. Haha. Apaansih gue?-_-
BalasHapusCinta lama.. Biarpun udh kita buang ke laut, tp ttep aja kenangannya msh tersisa. Ya gak? Hoho.. #bukancurcol
Kau suka supermassive black hole kita sama.. Masukk....
HapusYa juga si, seharusnya kenangannya aja yang di buang kelaut. Ya gak?? Hehe
#jelasitucurcol
Ngakak pas baca kepanjangan clbk nya...
BalasHapusSalam kenal ya..
Wekwekwek
HapusSalam kenal balik..... Mas gunawan.
Cinta Lama Buang Kelaut
BalasHapusHahaha bener juga :D
Gagal fokus nih gara-gara gambar'a :D
Ye ada yang setuju....
HapusYe gue gak di bilang sadis...
Ye jadi gagal fokus karna gambarnya..
Hehehe..
oh kata-katanya mantap
BalasHapusOh yaa.... Terimakasih.
BalasHapusSumpah ini kampret banget ---> Cinta mengental ditandai suara indah biola
BalasHapusseperti biasa, endingnya keren abis...
Kampret gimana?? Mas yandhi..
BalasHapusKeren ya..... :))