Ini cerita kali pertama aku merasa bosan dengan yang namanya dunia, karna semakin kesini arusnya semakin kencang, hingga aku berlari menepi mencari apa yang disebut tenang,
Malam itu aku meninggalkan tempat tidurku yang jauh dari kata nyaman,betapa tidak. aku harus terbangun setiap malam karna suara decitannya sangat menganggu, aku rasa ada anyaman bambu yang tidak sesuai mugkin Ayahku salah perhitungan saat membuatnya, tapi sudahlah dari pada aku tidur di tanah dan ular kemarin mengigit kakiku untuk yang kedua kali. Tapi khusus untuk malam itu tak ada decitan kayu karna aku ingin terjaga di dekat sungai yang tak jauh dari gubuk ku.
Bulan sedang purnama itu kebetulan yang menyenangkan, aku membutuhkan cahayanya, setidaknya aku dapat melihat batu besar di pingir sungai yang biasa aku duduki saat aku merasa marah, bosan dengan dunia yang semakin tak adil,
Sungai saat itu lagi deras-derasnya hingga menciptakan suara gemurunya sendiri, suaranya sangat menghibur batin aku menikmatinya, tidak lama kemudian semua berubah menjadi aneh, awalnya aku merasa bulan mengamatiku dalam-dalam, aku sangat yakin karna aku tidak melihat cahayanya di sekelilingku kecuali aku yang duduk termenung di atas batu, bukan hanya bulan saja bahkan aku mersa benda di sekeliling meliriku tajam. Saat itu aku hanya mendengar suara gemuru, aku acuhkan suara yang lain, dan tatapanku terpaku pada bayanganku; yang samar
Aku berusaha setenang mungkin, aku tarik nafas yang sangat panjang dan berkata kepada diriku sendiri "semuanya akan baik-baik saja!". Lalu tiba-tiba aku tak mendengar apapun, suara gemuru sungai hilang, Bahkan aku tak mendengar nafasku sendiri aku mendadak tuli "apa semua akan baik-baik saja?" kali ini aku bertanya kepada siapapun yang mendengarkanku, ini menghawatirkan.
Aku sangat sibuk mencari pendegaranku yang hilang kupejamkan mata kutelusuri berlahan-lahan sepinya, berharap aku mendengar suara, hingga pada keputusanku "ya! sekarang aku tuli, dan merindukan suara decitan kayu, aku akan segera pulang".
Saat kubuka mata aku tidak menemukan jalan, aku hanya menemukan hitam yang pekat tak ada yang lain "sekarang teserah kau pangil aku si tuli atau si buta!", aku sangat dekat dengan kegilaan, yang aku bisa hanya memohon mengangkat tanggan meskipun tak terlihat,berdoa meskipun tak terdengar.
******
"Bukan kah ini yang kau cari?"
Suara yang asing aku tak perna mendengarkan suara itu sebelumnya.
"Aku mencari tenang bukan buta atau tuli. apa kau bisa membantu ku?"
"Lihatlah ke balakang mu."
Aku melihatnya tidak ada apapun di samping atau di belakangnya yang ada hanya aku dan dia. Itu sangat jelas dia sedang membentangkan sayap, sangat dekat mungkin hanya lima atau enams kaki dari tempat dudukku, seolah dia terbangun dari tindur yang sangat panjang dan melelahkan. Ini gila, bukan. tepatnya ini luar biasa, indahnya bukan main.
Berlahan dia membuka mata menatapku lekat-lekat.
"Apa kau tidak takut denganku?"
Suara itu lebih dari merdu
"Manamungkin aku takut denganmu, kau adalah mahluk yang paling indah yang pernah kulihat, aku yakin semua pasti setuju denganku, biarkan buta mata ini asal aku bisa memandangmu dengan puas, dan asal kau tau aku tidak akan puas memandang mu, biarkan aku tuli asal aku bisa mendengar suaramu. Siapakah kau yang bersayap indah?"
"Aku lah Iblis yang menyelimuti dunia"
Dia terbang sangat tiggi lalu hilang
Ada suara lain yang lebih merdu dari iblis itu ia berkata
"Nikmat tuhan mana yang kau dustakan"
Membuat kesadaranku kembali
Malam itu aku meninggalkan tempat tidurku yang jauh dari kata nyaman,betapa tidak. aku harus terbangun setiap malam karna suara decitannya sangat menganggu, aku rasa ada anyaman bambu yang tidak sesuai mugkin Ayahku salah perhitungan saat membuatnya, tapi sudahlah dari pada aku tidur di tanah dan ular kemarin mengigit kakiku untuk yang kedua kali. Tapi khusus untuk malam itu tak ada decitan kayu karna aku ingin terjaga di dekat sungai yang tak jauh dari gubuk ku.
Bulan sedang purnama itu kebetulan yang menyenangkan, aku membutuhkan cahayanya, setidaknya aku dapat melihat batu besar di pingir sungai yang biasa aku duduki saat aku merasa marah, bosan dengan dunia yang semakin tak adil,
Sungai saat itu lagi deras-derasnya hingga menciptakan suara gemurunya sendiri, suaranya sangat menghibur batin aku menikmatinya, tidak lama kemudian semua berubah menjadi aneh, awalnya aku merasa bulan mengamatiku dalam-dalam, aku sangat yakin karna aku tidak melihat cahayanya di sekelilingku kecuali aku yang duduk termenung di atas batu, bukan hanya bulan saja bahkan aku mersa benda di sekeliling meliriku tajam. Saat itu aku hanya mendengar suara gemuru, aku acuhkan suara yang lain, dan tatapanku terpaku pada bayanganku; yang samar
Aku berusaha setenang mungkin, aku tarik nafas yang sangat panjang dan berkata kepada diriku sendiri "semuanya akan baik-baik saja!". Lalu tiba-tiba aku tak mendengar apapun, suara gemuru sungai hilang, Bahkan aku tak mendengar nafasku sendiri aku mendadak tuli "apa semua akan baik-baik saja?" kali ini aku bertanya kepada siapapun yang mendengarkanku, ini menghawatirkan.
Aku sangat sibuk mencari pendegaranku yang hilang kupejamkan mata kutelusuri berlahan-lahan sepinya, berharap aku mendengar suara, hingga pada keputusanku "ya! sekarang aku tuli, dan merindukan suara decitan kayu, aku akan segera pulang".
Saat kubuka mata aku tidak menemukan jalan, aku hanya menemukan hitam yang pekat tak ada yang lain "sekarang teserah kau pangil aku si tuli atau si buta!", aku sangat dekat dengan kegilaan, yang aku bisa hanya memohon mengangkat tanggan meskipun tak terlihat,berdoa meskipun tak terdengar.
******
"Bukan kah ini yang kau cari?"
Suara yang asing aku tak perna mendengarkan suara itu sebelumnya.
"Aku mencari tenang bukan buta atau tuli. apa kau bisa membantu ku?"
"Lihatlah ke balakang mu."
Aku melihatnya tidak ada apapun di samping atau di belakangnya yang ada hanya aku dan dia. Itu sangat jelas dia sedang membentangkan sayap, sangat dekat mungkin hanya lima atau enams kaki dari tempat dudukku, seolah dia terbangun dari tindur yang sangat panjang dan melelahkan. Ini gila, bukan. tepatnya ini luar biasa, indahnya bukan main.
Berlahan dia membuka mata menatapku lekat-lekat.
"Apa kau tidak takut denganku?"
Suara itu lebih dari merdu
"Manamungkin aku takut denganmu, kau adalah mahluk yang paling indah yang pernah kulihat, aku yakin semua pasti setuju denganku, biarkan buta mata ini asal aku bisa memandangmu dengan puas, dan asal kau tau aku tidak akan puas memandang mu, biarkan aku tuli asal aku bisa mendengar suaramu. Siapakah kau yang bersayap indah?"
"Aku lah Iblis yang menyelimuti dunia"
Dia terbang sangat tiggi lalu hilang
Ada suara lain yang lebih merdu dari iblis itu ia berkata
"Nikmat tuhan mana yang kau dustakan"
Membuat kesadaranku kembali
Bagus sekali...!!
BalasHapusHemmm.. apa iblis itu pun sayap?!
Aku bayanginnya suara merdu dan sayap itu malaikat.. apa memang malaikat atau iblis yang menjelma jadi malaikat? Hehehe
Bingung ya..... Sukses!
HapusGak tau juga saya kan gak perna ketemu sama mereka,.. Hehe...
Ya emang belum pernah ketemu sih.. cuma secara umum semua orang mungkin malaikat yang punya sayap.. hehehe
HapusSayangnya imajiku terlalu berantakan :)
Hapusnice post
BalasHapusTerimakasih...
Hapusiblis menusik ketenangan atau apa, aku terlalu bingung
BalasHapusYa seharusnya bingung lah.... Judulnya aja kayak gitu....
HapusHeeeeeehe.
Yang jelas mereka hidup bahagia selamanya.
ya aku suka akhir yang bahagia
HapusSaya tau itu ;)
HapusIni tentang ya bukan tetang,,, hehehehe,,, kalo gak salah menilai ini tentang rasa syukur ya,,, kalo gak bersyukur gak tenang ya waktu tidur terganggu decit bambu,,, tiba gilirannya tuli jadi rindu akan bunyi decit bambu, lalu iblis nyindir. "Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan." gitu ya? hehehehehehehehe :)
BalasHapusYa hampir.......... Dikit lagit lagi..
HapusTentang rasa sukur juga ada.
Walau dikit lagi tapi tetep dong ya, berarti saya daya tangkapnya kuat ya, wkwkwkwkwkwkwkwkwkw :)
HapusHehe saya setuju... :)
Hapusgw bingung ini tentang apa. gw pikir tadinya nyeriatain tentang kesendirian, tp di endingnya ada iblis bersayap.
BalasHapusbtw ada beberapa typo bro, maafnya cm koreksi aja :)
Bingung!! Hehehe...
BalasHapusEndingnya kayak asal ya...
Aku mengambarkan iblis yang menyelimuti dunia atau bertugas tentang urusan dunia, harta, tahta, wanita sebagai sosok yang indah,merdu bahkan wao. Bukankah semua orang tertipu iblis itu.
Gimana ya.... Jelasinnya.... Aku juga bingung.
Tentang typo biyar yang kesini tau kalo aku adalah manusia yang banyak salah dan dosa... Hehehe makasih mas.
lah dia bingung jelasinnya, kadang yang membingungkan itu malah yang bikin seru semacem misterius gitu
HapusHehe.... Terlalu liar ini khayalan mas....
HapusHehe.
bukan liar cuma males aja membatasi khayalan
HapusLagakiyokokpiye..,,huweeeee slalu kubaca dlm hati tiap mampirbk sini
BalasHapusEeehh ehhh ntu critae lg di dpn ajal di hsdapan malaikat izrailkah?
Ku turut merinding ngebacanya...dlm pikiranku, setting ceritanya cukup suram ya,
Pemilihan kosa kata seperti biasa khasnya nur shodiq bgt..maknanya dalem
Ciye..... Untuk aku sendiri.
HapusIya itu juga bisa, mati sama meditasi (tapa) kan hampir sama, dan setiap seseorang yang berhasil dalam meditasinya pasti ada sesuatu hal yang terungkap.
Ketika memasuki alam bawah sadar kita sendiri biasanya banyak yang gak kuat dan gak kuatnya banyak di sebabkan oleh rasa was-was atau takut. Dan memutuskan untuk menyudahi meditasinya.
Alah ngomong opooo iki. Hehehe. Lupain gak pentig.....
bukannya malaikat yang punya sayap?
BalasHapusJadi iblis itu tidak punya sayap..... Taulah, gak perna lihat juga...
Hapusbagus sekali, meskipun sempat binggung, tapi setelah 3 x membaca saya mengerti,,,
BalasHapusMaaf... Bikin binggung kepala kamu berby...... Hehehehe.
HapusHoree! Aku gak bingung donngg bacanyaa :D Hehee. Cuman ada bbrpa kata yg typo, tapi mendinglah, msh bsa dimengerti atau ditebak2, drpda aku typo satu postingan :'D Wakakak
BalasHapusOke, lanjut. Ceritanya tntang org yg gak bersyukur gtu kan ya? Dia ngeluh mulu trs mnta ketenangan, eh.. Malah dikasih kebutaan sama tuli.. Akhirnya dia trsesat krna rayuan iblis gtu.. Bner gak sih? Wkwk
Agak2 serem gimanaaa gtu ya crtnya? tdnya aku kira suara merdu itu kuntilanak. Udh ktakutan aja aku. Wkwk. Tp trnyata iblis? Yaa... Sama aja sihh ya?
Tepok-tepok.... Selamat gak binggung.
HapusIya banyak typonya gue salah, gue bodoh,..
Tentang typo yang di sengaja di blog kamu itu beneran buwat kepala puyeng, percayalah...
Betul...... Gak juga si..... Tergantung yang baca. Soalnya itu bisa di artikan macam-macam gtu.
Iblis = kuntilanak. Ini baru ni. Save...
bagus tulisanya, meskipun agak-agak bingung :)
BalasHapusHehe. Maaf,..... Butuh tiang untuk peganggan itu.
Hapusini ceritanya tentang mensyukuri nikmat yg diberikan. iya bukan ?
BalasHapusYotttt....
HapusKarna endingnya "nikmat tuhan mana yang kau dustakan.
Tapi tentang ceritanya pasti pusing, dan yang jadi masalah, iblis kok gtu punya sayap lagi....
Adem rasanya baca tulisan seperti ini....ada atmosfer untuk mengajak kita lebih banyak bermuhasabah diri....
BalasHapusNice posting... sarat sekali maknanyaa
Lanjutkan yaa
Adem juga baca komen ini,,,, apalagi ada bahasa-bahasa surga nya..... (Muhasabah).
HapusThanks guys...
InsaAllah di lanjutken...
Ending'a sedikit membingunkan
BalasHapusSi sepuh tua baget gue......
BalasHapusYa.. Seharusnya binggung mas bim... Kan judulnya kayak gtu,.
Hehehe... Si sepuhnya juga binggung jelasinnya,.
Yeeeeeee... Gue sukses....
BalasHapusNice artikel mas
BalasHapusThanks......
Hapusmerinding baca ceritanya
BalasHapusKok bisa ya..... :) tapi gak binggungkan......
HapusHeu, memang sih marah dan bosan itu hanya nafsu belaka seakan mengoyak paksa nurani tuk mengutuk hidup ini.
BalasHapushebatlah di akhiri dengan surrah arrahman
semoga pengalamannya menjadi ibroh untuk kita semua. :)
Betul mas (mengoyak paska) ya......
HapusItu hanya imaji mas, gak pernah ngalamin heeeehee
mungkin pointnya agar kita bisa mensyukurti nikmat ya mbak, cerita nya cukup panjang, namun diakhir cerita aku baru bisa menangkap point nya, makasih, semoga kita jadi pandai bersyukur dengan membaca artikel ini :)
BalasHapusYep bener..... Ya semoga kita pandai untuk yang satu itu "syukur" amin.
HapusSatu lagi saya mas-mas bukan mbak-mbak... Hehe gak papalah bebas huhuk.
hehe, maaf nih saya belum tau, soalnya kunjungan pertama juga sih kesini, oke siip mas terimakasih ya..
HapusGak papa mas.... Nyante aje...
HapusWah harus sering mampir ni..... :)
izin menyimak
BalasHapusMonggo gangan :)
Hapusduh gak bisa nyimpulin nih... lagi gak fokus juga :D hihi
BalasHapusGak dilarang..... :)
HapusKenapa gak fokus, ciye... Lagi gegana kakak...
syukur kembali sadar :)
BalasHapusYottt alhamdulillah gan :)
Hapusjadi ikut bingung
BalasHapusAku gak.... Seolnya yang punya tulisan.
BalasHapusHehe.. Maaf bikin anda pusing..
bagus tapi ceritanya sedikit membingungkan :D
BalasHapusYa... Sesuai dengan judul postingan..
Hapus