Sabtu, 03 Oktober 2015

Tetang tenang yang membingungkan

Ini cerita kali pertama aku merasa bosan dengan yang namanya dunia, karna semakin kesini arusnya semakin kencang, hingga aku berlari menepi mencari apa yang disebut tenang,

Malam itu aku meninggalkan tempat tidurku yang jauh dari kata nyaman,betapa tidak. aku harus terbangun setiap malam karna suara decitannya sangat menganggu, aku rasa ada anyaman bambu yang tidak sesuai mugkin Ayahku salah perhitungan saat membuatnya, tapi sudahlah dari pada aku tidur di tanah dan ular kemarin mengigit kakiku untuk yang kedua kali. Tapi khusus untuk malam itu tak ada decitan kayu karna aku ingin terjaga di dekat sungai yang tak jauh dari gubuk ku.

Bulan sedang purnama itu kebetulan yang menyenangkan, aku membutuhkan cahayanya, setidaknya aku dapat melihat batu besar di pingir sungai yang biasa aku duduki saat aku merasa marah, bosan dengan dunia yang semakin tak adil,

Sungai saat itu lagi deras-derasnya hingga menciptakan suara gemurunya sendiri, suaranya sangat menghibur batin aku menikmatinya, tidak lama kemudian semua berubah menjadi aneh, awalnya aku merasa bulan mengamatiku dalam-dalam, aku sangat yakin karna aku tidak melihat cahayanya di sekelilingku kecuali aku yang duduk termenung di atas batu, bukan hanya bulan saja bahkan aku mersa benda di sekeliling meliriku tajam. Saat itu aku hanya mendengar suara gemuru, aku acuhkan suara yang lain, dan tatapanku terpaku pada bayanganku; yang samar

Aku berusaha setenang mungkin, aku tarik nafas yang sangat panjang dan berkata kepada diriku sendiri "semuanya akan baik-baik saja!". Lalu tiba-tiba aku tak mendengar apapun, suara gemuru sungai hilang, Bahkan aku tak mendengar nafasku sendiri aku mendadak tuli "apa semua akan baik-baik saja?" kali ini aku bertanya kepada siapapun yang mendengarkanku, ini menghawatirkan.

Aku sangat sibuk mencari pendegaranku yang hilang kupejamkan mata kutelusuri berlahan-lahan sepinya, berharap aku mendengar suara, hingga pada keputusanku "ya! sekarang aku tuli, dan merindukan suara decitan kayu, aku akan segera pulang".
Saat kubuka mata aku tidak menemukan jalan, aku hanya menemukan hitam yang pekat tak ada yang lain "sekarang teserah kau pangil aku si tuli atau si buta!", aku sangat dekat dengan kegilaan, yang aku bisa hanya memohon mengangkat tanggan meskipun tak terlihat,berdoa meskipun tak terdengar.

******
"Bukan kah ini yang kau cari?"
Suara yang asing aku tak perna mendengarkan suara itu sebelumnya.
"Aku mencari tenang bukan buta atau tuli. apa kau bisa membantu ku?"
"Lihatlah ke balakang mu."

Aku melihatnya tidak ada apapun di samping  atau di belakangnya yang ada hanya aku dan dia.  Itu sangat jelas dia sedang membentangkan sayap, sangat dekat mungkin hanya lima atau enams kaki dari tempat dudukku, seolah dia terbangun dari tindur yang sangat panjang dan melelahkan. Ini gila, bukan. tepatnya ini luar biasa, indahnya bukan main.
Berlahan dia membuka mata menatapku lekat-lekat.

"Apa kau tidak takut denganku?"
Suara itu lebih dari merdu

"Manamungkin aku takut denganmu, kau adalah mahluk yang paling indah yang pernah kulihat, aku yakin semua pasti setuju denganku, biarkan buta mata ini asal aku bisa memandangmu dengan puas, dan asal kau tau aku tidak akan puas memandang mu, biarkan aku tuli asal aku bisa mendengar suaramu. Siapakah kau yang bersayap indah?"

"Aku lah Iblis yang menyelimuti dunia"
Dia terbang sangat tiggi lalu hilang

Ada suara lain yang lebih merdu dari iblis itu ia berkata
"Nikmat tuhan mana yang kau dustakan"
Membuat kesadaranku kembali





56 komentar:

  1. Bagus sekali...!!
    Hemmm.. apa iblis itu pun sayap?!
    Aku bayanginnya suara merdu dan sayap itu malaikat.. apa memang malaikat atau iblis yang menjelma jadi malaikat? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bingung ya..... Sukses!
      Gak tau juga saya kan gak perna ketemu sama mereka,.. Hehe...

      Hapus
    2. Ya emang belum pernah ketemu sih.. cuma secara umum semua orang mungkin malaikat yang punya sayap.. hehehe

      Hapus
    3. Sayangnya imajiku terlalu berantakan :)

      Hapus
  2. iblis menusik ketenangan atau apa, aku terlalu bingung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya seharusnya bingung lah.... Judulnya aja kayak gitu....
      Heeeeeehe.
      Yang jelas mereka hidup bahagia selamanya.

      Hapus
    2. ya aku suka akhir yang bahagia

      Hapus
  3. Ini tentang ya bukan tetang,,, hehehehe,,, kalo gak salah menilai ini tentang rasa syukur ya,,, kalo gak bersyukur gak tenang ya waktu tidur terganggu decit bambu,,, tiba gilirannya tuli jadi rindu akan bunyi decit bambu, lalu iblis nyindir. "Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan." gitu ya? hehehehehehehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya hampir.......... Dikit lagit lagi..

      Tentang rasa sukur juga ada.


      Hapus
    2. Walau dikit lagi tapi tetep dong ya, berarti saya daya tangkapnya kuat ya, wkwkwkwkwkwkwkwkwkw :)

      Hapus
  4. gw bingung ini tentang apa. gw pikir tadinya nyeriatain tentang kesendirian, tp di endingnya ada iblis bersayap.
    btw ada beberapa typo bro, maafnya cm koreksi aja :)

    BalasHapus
  5. Bingung!! Hehehe...
    Endingnya kayak asal ya...
    Aku mengambarkan iblis yang menyelimuti dunia atau bertugas tentang urusan dunia, harta, tahta, wanita sebagai sosok yang indah,merdu bahkan wao. Bukankah semua orang tertipu iblis itu.
    Gimana ya.... Jelasinnya.... Aku juga bingung.

    Tentang typo biyar yang kesini tau kalo aku adalah manusia yang banyak salah dan dosa... Hehehe makasih mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah dia bingung jelasinnya, kadang yang membingungkan itu malah yang bikin seru semacem misterius gitu

      Hapus
    2. Hehe.... Terlalu liar ini khayalan mas....
      Hehe.

      Hapus
    3. bukan liar cuma males aja membatasi khayalan

      Hapus
  6. Lagakiyokokpiye..,,huweeeee slalu kubaca dlm hati tiap mampirbk sini

    Eeehh ehhh ntu critae lg di dpn ajal di hsdapan malaikat izrailkah?

    Ku turut merinding ngebacanya...dlm pikiranku, setting ceritanya cukup suram ya,
    Pemilihan kosa kata seperti biasa khasnya nur shodiq bgt..maknanya dalem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciye..... Untuk aku sendiri.

      Iya itu juga bisa, mati sama meditasi (tapa) kan hampir sama, dan setiap seseorang yang berhasil dalam meditasinya pasti ada sesuatu hal yang terungkap.
      Ketika memasuki alam bawah sadar kita sendiri biasanya banyak yang gak kuat dan gak kuatnya banyak di sebabkan oleh rasa was-was atau takut. Dan memutuskan untuk menyudahi meditasinya.
      Alah ngomong opooo iki. Hehehe. Lupain gak pentig.....

      Hapus
  7. bukannya malaikat yang punya sayap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi iblis itu tidak punya sayap..... Taulah, gak perna lihat juga...

      Hapus
  8. bagus sekali, meskipun sempat binggung, tapi setelah 3 x membaca saya mengerti,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf... Bikin binggung kepala kamu berby...... Hehehehe.

      Hapus
  9. Horee! Aku gak bingung donngg bacanyaa :D Hehee. Cuman ada bbrpa kata yg typo, tapi mendinglah, msh bsa dimengerti atau ditebak2, drpda aku typo satu postingan :'D Wakakak

    Oke, lanjut. Ceritanya tntang org yg gak bersyukur gtu kan ya? Dia ngeluh mulu trs mnta ketenangan, eh.. Malah dikasih kebutaan sama tuli.. Akhirnya dia trsesat krna rayuan iblis gtu.. Bner gak sih? Wkwk
    Agak2 serem gimanaaa gtu ya crtnya? tdnya aku kira suara merdu itu kuntilanak. Udh ktakutan aja aku. Wkwk. Tp trnyata iblis? Yaa... Sama aja sihh ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepok-tepok.... Selamat gak binggung.

      Iya banyak typonya gue salah, gue bodoh,..
      Tentang typo yang di sengaja di blog kamu itu beneran buwat kepala puyeng, percayalah...

      Betul...... Gak juga si..... Tergantung yang baca. Soalnya itu bisa di artikan macam-macam gtu.

      Iblis = kuntilanak. Ini baru ni. Save...

      Hapus
  10. bagus tulisanya, meskipun agak-agak bingung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. Maaf,..... Butuh tiang untuk peganggan itu.

      Hapus
  11. ini ceritanya tentang mensyukuri nikmat yg diberikan. iya bukan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yotttt....
      Karna endingnya "nikmat tuhan mana yang kau dustakan.
      Tapi tentang ceritanya pasti pusing, dan yang jadi masalah, iblis kok gtu punya sayap lagi....

      Hapus
  12. Adem rasanya baca tulisan seperti ini....ada atmosfer untuk mengajak kita lebih banyak bermuhasabah diri....

    Nice posting... sarat sekali maknanyaa
    Lanjutkan yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adem juga baca komen ini,,,, apalagi ada bahasa-bahasa surga nya..... (Muhasabah).

      Thanks guys...
      InsaAllah di lanjutken...


      Hapus
  13. Ending'a sedikit membingunkan

    BalasHapus
  14. Si sepuh tua baget gue......
    Ya.. Seharusnya binggung mas bim... Kan judulnya kayak gtu,.

    Hehehe... Si sepuhnya juga binggung jelasinnya,.

    BalasHapus
  15. Balasan
    1. Kok bisa ya..... :) tapi gak binggungkan......

      Hapus
  16. Heu, memang sih marah dan bosan itu hanya nafsu belaka seakan mengoyak paksa nurani tuk mengutuk hidup ini.
    hebatlah di akhiri dengan surrah arrahman
    semoga pengalamannya menjadi ibroh untuk kita semua. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas (mengoyak paska) ya......

      Itu hanya imaji mas, gak pernah ngalamin heeeehee

      Hapus
  17. mungkin pointnya agar kita bisa mensyukurti nikmat ya mbak, cerita nya cukup panjang, namun diakhir cerita aku baru bisa menangkap point nya, makasih, semoga kita jadi pandai bersyukur dengan membaca artikel ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep bener..... Ya semoga kita pandai untuk yang satu itu "syukur" amin.

      Satu lagi saya mas-mas bukan mbak-mbak... Hehe gak papalah bebas huhuk.

      Hapus
    2. hehe, maaf nih saya belum tau, soalnya kunjungan pertama juga sih kesini, oke siip mas terimakasih ya..

      Hapus
    3. Gak papa mas.... Nyante aje...
      Wah harus sering mampir ni..... :)

      Hapus
  18. duh gak bisa nyimpulin nih... lagi gak fokus juga :D hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak dilarang..... :)
      Kenapa gak fokus, ciye... Lagi gegana kakak...

      Hapus
  19. Aku gak.... Seolnya yang punya tulisan.
    Hehe.. Maaf bikin anda pusing..

    BalasHapus
  20. bagus tapi ceritanya sedikit membingungkan :D

    BalasHapus

Semogaku

Sepertinya mendung dan hujan bersekongkol lagi, untuk menghajarkita. merasakuat beraktitas diluar rumah semoga kita tak kendur semoga an...