Senin, 23 Februari 2015

Agar kau diam

Jangkauan pukulan mu lebih jauh dari ku kawan mana mungkin aku berani bertarung dengan mu, tapi kau memaksa ku untuk melawan mu aku lari kau ikuti minta ampun kau hina, benar-benar kau menguras tenagaku kawan, aku bukan sepertimu yang mampu bersuara dengan nada tinggi aku risih dengan suara teriakan, tapi kau malah mempertontonkan teriakan mu, apa kau belum tau kawan tentang hal itu, bukan kah aku pernah bilang telingaku tidaklah kebal, aku butuh tenaga lebih untuk menahan hal itu, kasihanilah aku kawan diamlah.
Kecepan tendangan mu luar bisa sepertinya tangkisan ku akan sedikit telat untuk mencegahnya mendarat di leherku, mana mungkin aku berani bertarung dengan mu, kau mencariku saat aku ketakutan kau melontarkan kata-kata hinaan telingaku lagi yang kau serang kawan, sebenarnya selama ini aku tidak pernah mengukur pukulan mu dan tidak perna menagkis tedanganmu, aku berbicara hal itu agar kau diam, dan selama ini kau belum tau jarak pukulan ku dan kecepatan tendanga ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semogaku

Sepertinya mendung dan hujan bersekongkol lagi, untuk menghajarkita. merasakuat beraktitas diluar rumah semoga kita tak kendur semoga an...