Siapa yang ingin mendengar kisah sang fakir yang di rundung gelisa oleh cinta, ah!! mendengar kisah hidupnya saja kau lantas ciptakan kerutan-keritan di dahimu, adakah sesuatu yang menarik dari kisah cinta yang sederhana yang dilakoni sang fakir jika didenggar oleh kuping dunia yang gelamor saat ini?. ini bukan himbauan bukan pula bentuk dari kegelisahan seorang fakir.
Dia bersama hujan saat ini, dia setia mendengar nyanyiannya yang monoton hanya meniggalkan satu irama, mencoba mengajak hujan birsahabat karib, dia berusaha sudah sejak lama dan berharap malam ini hujan berkata "aku mau mendengarmu" tapi hujan tetap saja sibuk dengan nyanyian yang sama, "kau tidak ada bedanya dengan mereka! sibuk mengatur irama mu sendiri".
Dia tidak berhasil lagi malam ini membujuk sang hujan menjadi sahabatnya. nyanyian hujan sudah terbatah-batah dan cepat pergi seolah menghindar, berganti hening sangat hening "setidaknya dia tidak sibuk dengan suara-suara" kata sang fakir, tapi terkadang hening terdengar membosankan saat dia bercerita tentang masa depan yang menjanjikan, terkadang juga dia sangat mengasikkan saat dia mengingatkan tentang masa-masa perjuangan sang fakir.
hening bertanya kepada sang fakir, "apa pendapatmu tentang cinta?"
dia menjawab:
"cinta adalah ke fakiran yang kau anggap sebuah kemegahan, cinta adalah ketidak berdayaan yang menguatkan, cinta adalah kerinduan yang tidak bisa dihapus meskipun saat ini kau di hadapanya, cinta jauh dari keinginan-keinginan, cinta membuat ku melambung tinggi tanpa ada batasan langit cinta..."
"cukup!!" hening menghentikan sang fakir
"apa cinta yang seperti itu untuk manusia?? sayang sekali tidak ada yang mendengar kisah cintamu wahai sang fakir".
hening berlalu pergi dan sang fakir menemui kekasihnya.
Dia bersama hujan saat ini, dia setia mendengar nyanyiannya yang monoton hanya meniggalkan satu irama, mencoba mengajak hujan birsahabat karib, dia berusaha sudah sejak lama dan berharap malam ini hujan berkata "aku mau mendengarmu" tapi hujan tetap saja sibuk dengan nyanyian yang sama, "kau tidak ada bedanya dengan mereka! sibuk mengatur irama mu sendiri".
Dia tidak berhasil lagi malam ini membujuk sang hujan menjadi sahabatnya. nyanyian hujan sudah terbatah-batah dan cepat pergi seolah menghindar, berganti hening sangat hening "setidaknya dia tidak sibuk dengan suara-suara" kata sang fakir, tapi terkadang hening terdengar membosankan saat dia bercerita tentang masa depan yang menjanjikan, terkadang juga dia sangat mengasikkan saat dia mengingatkan tentang masa-masa perjuangan sang fakir.
hening bertanya kepada sang fakir, "apa pendapatmu tentang cinta?"
dia menjawab:
"cinta adalah ke fakiran yang kau anggap sebuah kemegahan, cinta adalah ketidak berdayaan yang menguatkan, cinta adalah kerinduan yang tidak bisa dihapus meskipun saat ini kau di hadapanya, cinta jauh dari keinginan-keinginan, cinta membuat ku melambung tinggi tanpa ada batasan langit cinta..."
"cukup!!" hening menghentikan sang fakir
"apa cinta yang seperti itu untuk manusia?? sayang sekali tidak ada yang mendengar kisah cintamu wahai sang fakir".
hening berlalu pergi dan sang fakir menemui kekasihnya.
Karena manusia harusnya bercinta bukan malah sibuk mendefinisikannya. Kasihan bener kau fakir, bercintalah dengan tanganmu sendiri.
BalasHapusbegitu ya seharusnya.... hehe.. makasih udah mampir mas...
HapusSang fakir memiliki pandangan luas tentang cinta :)
BalasHapussang fakir tau sebenar-benar cinta sejati. hehe
Hapusjempol dehh.